Profil Desa Situwangi
Ketahui informasi secara rinci Desa Situwangi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Situwangi di Kecamatan Rakit, Banjarnegara, merupakan wilayah strategis dengan potensi utama di sektor perikanan air tawar dan pertanian. Didukung oleh sejarah keagamaan yang kuat, desa ini berkembang dinamis memadukan tradisi dengan geliat ekonomi l
-
Sentra Perikanan Air Tawar
Desa Situwangi dan Kecamatan Rakit secara umum dikenal sebagai salah satu pusat pembenihan dan budidaya ikan air tawar utama di Kabupaten Banjarnegara, dengan produk unggulan seperti lele.
-
Warisan Sejarah dan Religius
Perkembangan desa tidak lepas dari peran Eyang Haji Syafi`i, seorang tokoh lokal berpengaruh yang meletakkan dasar-dasar pendidikan formal dan keagamaan Islam di wilayah tersebut.
-
Lokasi Geografis Strategis
Berada di wilayah dataran rendah yang subur dan dialiri sungai, Desa Situwangi memiliki keunggulan geografis untuk pengembangan sektor agraris dan akuakultur.
Terletak di bagian barat Kabupaten Banjarnegara, Desa Situwangi, Kecamatan Rakit, menampilkan diri sebagai sebuah wilayah yang dinamis dengan potensi ekonomi yang berakar kuat pada sektor perikanan dan pertanian. Jauh dari citra desa agraris semata, Situwangi menyimpan warisan sejarah dan keagamaan yang mendalam, membentuk karakter masyarakatnya hingga kini. Dengan lokasinya yang strategis, desa ini terus berupaya mengoptimalkan sumber daya alam dan manusianya untuk menghadapi tantangan zaman, menjadikannya salah satu desa dengan kepadatan penduduk tertinggi di kecamatannya.
Desa ini merupakan cerminan dari perpaduan antara tradisi yang terjaga dan geliat ekonomi yang terus tumbuh. Keberadaannya sebagai bagian dari Kecamatan Rakit, yang dikenal sebagai sentra perikanan air tawar, memberikan nilai tambah yang signifikan. Potensi ini, jika dikelola dengan profesional dan berkelanjutan, dapat menjadi motor penggerak utama kesejahteraan masyarakat. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek Desa Situwangi, dari kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi, hingga jejak sejarah yang membentuknya.
Geografi dan Demografi: Tinjauan Wilayah Padat Potensi
Desa Situwangi secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada sekitar 22 kilometer dari ibu kota Kabupaten Banjarnegara. Wilayah desa ini berada pada ketinggian rata-rata antara 124 hingga 180 meter di atas permukaan laut (mdpl), termasuk dalam kategori dataran rendah yang subur dan cocok untuk kegiatan agraris.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Rakit, Desa Situwangi memiliki luas wilayah yang menopang populasi signifikan. Data Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kecamatan Rakit tahun 2022 mencatat jumlah penduduk Desa Situwangi mencapai 6.124 jiwa. Komposisi penduduknya relatif seimbang, terdiri dari 3.059 penduduk laki-laki dan 3.065 penduduk perempuan.
Dengan populasi tersebut, Desa Situwangi tercatat sebagai salah satu desa dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Rakit. Data BPS tahun 2014 bahkan menyebutkan kepadatan penduduknya mencapai 2.518 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan konsentrasi pemukiman yang cukup tinggi di wilayah ini. Tingginya kepadatan ini menjadi tantangan sekaligus potensi dalam hal penyediaan layanan publik dan pengembangan sumber daya manusia.
Secara kewilayahan, Desa Situwangi berbatasan langsung dengan desa-desa lain di dalam maupun di luar Kecamatan Rakit. Batas-batas administratif Kecamatan Rakit secara umum yaitu:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Punggelan (Banjarnegara) dan Kecamatan Kejobong (Purbalingga).
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan Wanadadi.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Mandiraja.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Bukateja (Purbalingga).
Struktur wilayah yang berada di daerah aliran sungai memberikan keuntungan hidrologis yang menopang sektor pertanian dan perikanan, yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
Sejarah dan Pemerintahan: Jejak Eyang Haji Syafi`i
Sejarah perkembangan Desa Situwangi tidak dapat dipisahkan dari peran sentral seorang tokoh kharismatik bernama Ahmad Syafi`i, yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Eyang Haji Syafi`i. Menurut sebuah riset akademis dari UIN Profesor K.H. Saifuddin Zuhri, Eyang Haji Syafi`i merupakan tokoh pribumi yang memberikan pengaruh besar terhadap tatanan sosial, keagamaan dan pendidikan di Situwangi, terutama pada periode 1945 hingga 1997.
Beliau dikenal sebagai figur yang menyebarluaskan pengetahuan agama Islam dan mengubah tradisi lokal yang dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam, seperti sesaji, menjadi tradisi selamatan atau kenduri yang bernapaskan doa. Untuk menunjang dakwahnya, Eyang Haji Syafi`i mendirikan Masjid Baetul Muslimin serta sebuah mushola di dekat kediamannya. Kontribusinya yang paling monumental ialah dalam bidang pendidikan. Beliau berperan penting dalam pendirian Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai lembaga pendidikan formal berbasis agama, serta merintis "Sekolah Arab" yang kini dikenal sebagai Pondok Pesantren, sebuah lembaga pendidikan non-formal yang terus melahirkan generasi terpelajar di bidang agama.
Warisan Eyang Haji Syafi`i ini membentuk fondasi sosial-keagamaan yang kuat di Desa Situwangi hingga saat ini. Sistem pemerintahan desa berjalan seiring dengan nilai-nilai yang telah mengakar tersebut. Kantor Desa Situwangi yang beralamat di Jalan Partawijaya No. 03 menjadi pusat administrasi dan pelayanan publik. Pemerintah desa secara aktif terlibat dalam perencanaan pembangunan melalui forum seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), yang bertujuan untuk menyusun program kerja berdasarkan aspirasi masyarakat dan potensi lokal.
Potensi Ekonomi: Lumbung Ikan Air Tawar Banjarnegara
Sektor ekonomi Desa Situwangi ditopang oleh dua pilar utama: pertanian dan perikanan. Kecamatan Rakit, tempat desa ini bernaung, telah lama dikenal sebagai salah satu sentra perikanan air tawar terpenting di Kabupaten Banjarnegara. Desa-desa di sekitarnya seperti Luwung dan Lengkong menjadi pusat pembenihan, sementara Situwangi turut berkontribusi dalam budidaya dan pengolahan hasil perikanan.
Komoditas utama yang dikembangkan yaitu ikan lele. Potensi ini bahkan telah melahirkan inovasi produk olahan. Salah satu contoh yang tercatat yaitu "Si Nule" (Situwangi Nugget Lele), sebuah produk hasil kreasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama masyarakat setempat. Inovasi semacam ini menunjukkan adanya kesadaran untuk meningkatkan nilai jual komoditas lokal dari bahan mentah menjadi produk olahan yang memiliki daya saing lebih tinggi di pasar. Potensi besar ini didukung oleh wacana pembangunan pasar ikan yang representatif di Kecamatan Rakit, yang diharapkan dapat menjadi simpul ekonomi baru dan meningkatkan pendapatan asli daerah serta kesejahteraan para pembudidaya ikan.
Di samping perikanan, sektor pertanian juga memegang peranan vital. Luas lahan sawah dan tegalan/kebun di Kecamatan Rakit secara keseluruhan cukup signifikan, menopang produksi berbagai komoditas pangan. Para petani di Desa Situwangi membudidayakan padi dan tanaman palawija lainnya yang hasilnya tidak hanya untuk konsumsi lokal tetapi juga dipasarkan ke wilayah sekitar. Perpaduan antara perikanan dan pertanian menjadikan struktur ekonomi desa ini cukup tangguh dan beragam. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pengolahan hasil tani dan ikan juga mulai bermunculan, memberikan warna pada lanskap ekonomi desa.
Infrastruktur, Pendidikan, dan Sosial Budaya
Pembangunan infrastruktur dasar terus menjadi prioritas pemerintah Desa Situwangi. Akses jalan, penyediaan air bersih, dan fasilitas publik lainnya secara bertahap ditingkatkan untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Keberadaan kantor desa yang fungsional menjadi pusat koordinasi pembangunan dan pelayanan.
Di bidang pendidikan, warisan Eyang Haji Syafi`i terus hidup. Selain lembaga pendidikan formal seperti sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang tersedia di tingkat kecamatan, keberadaan pondok pesantren di desa menjadi pusat pendidikan karakter dan keagamaan yang penting bagi generasi muda. Tingkat partisipasi pendidikan di Kecamatan Rakit menunjukkan angka yang cukup baik di jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama, meskipun masih menjadi tantangan untuk jenjang sekolah menengah atas.
Kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Situwangi sangat diwarnai oleh nilai-nilai religius. Kegiatan keagamaan seperti pengajian, selamatan, dan perayaan hari besar Islam menjadi perekat sosial yang kuat. Semangat gotong royong dan kebersamaan masih terjaga dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kegiatan kerja bakti hingga penyelenggaraan acara-acara desa. Kelompok-kelompok masyarakat seperti kelompok tani, kelompok perikanan, dan ibu-ibu PKK aktif berkontribusi dalam pembangunan desa sesuai bidangnya masing-masing.
Sebagai kesimpulan, Desa Situwangi merupakan entitas desa yang kaya akan potensi. Keunggulan di sektor perikanan air tawar, didukung oleh lahan pertanian yang subur dan warisan sejarah yang kuat, menjadi modal utama untuk pembangunan di masa depan. Tantangan seperti tingginya kepadatan penduduk dan kebutuhan akan peningkatan infrastruktur serta sumber daya manusia yang berdaya saing menjadi agenda penting bagi pemerintah desa dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan pengelolaan yang terencana dan kolaboratif, Desa Situwangi memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing di Kabupaten Banjarnegara.